Senin, 20 November 2017

Dibencinya Ibadah berlebih-lebihan



Rosululloh melarang umat islam beribadah secara belebih-lebihan. Alloh tidak akan bosan memberi pahala hambanya namun nabi khawatir justru umatnya keberatan dan lari karena ibadah yang melebihi batas. Nabi tidak ingin menjadikan ibadah sebagai beban berat yang membosankan namun ibadah sebagai rutinitas yang ringan dan menyenangkan, hal ini tidak terlepas dari niat awal yang karna Alloh '' inna a'malu binniyah''

Nabi s.aw. bersabda:''kalian memudahlah jangan mempersulit, menyenangkanlah jangan membuat mereka lari''
(Hadist shohih Bukhori No 69 kitabu ilmi)

1. Beribadah terus menerus dengan mengabaikan kewajiban merawat keluarga, anak istri. Termasuk seorang bujang yang beribadah dengan melupakan kewajiban untuk menikah dan mencari nafkah. Muslim yang gencar beramar ma'ruf sementara untuk makan mereka minta-minta, termasuk sikap melebihi batas.

2.Melaksanakan ibadah melebihi ketentuan yang telah di syariatkan oleh Nabi SAW
contoh:
*Berpuasa setiap hari tanpa terputus, sedangkan maksimal puasa terbaik adalah puasanya nabi daud sehari puasa sehari tidak.
*Beribadah sepanjang malam tanpa tidur sama sekali. ini jelas menyalahi syariat islam. Tuntutan Nabi adalah tidur pada awal malam dan bangun beribadah pada 1/3 malam yang akhir.

3.Meremehkan ketentuan dan syariat Nabi s.a.w dan menganggap syariat nabi tidak adil dan kurang sempurna. contoh melebih-lebihkan ibadah kategori ini adalah:
*seseorang sholat dengan mengulang takbirotul ikhrom berkali-kali karena merasa kurang mantap kalau takbir hanya sekali
*Mewajibkan wanita haid mengganti sholatnya setelah suci
*Melempar jumroh dengan batu besar padahal sunnahnya dengan kerikil
*Menambah-nambahi ibadah tuntunan nabi karena merasa lebih pol dengan syariat yang ditambah-tambahi dan di model-model

Orang-orang yang mencela dan menganggap sunnah nabi tidak adil, hukumnya adalah keluar dari agama alias bukan orang islam walaupun kelihatannya ibadah mereka pol. Sedangkan orang-orang yang beramal tidak didasari pada sunnah nabi maka amalannya di tolak/ tidak diterima oleh Alloh.

....Abi Said meriwayatkan: ''Sejumlah harta dikirimkan pada nabi saw maka nabi membagikan pada empat orang dan nabi bersabda:''Aku ingin melunakan hati mereka (orang-orang yang diberi)''. Maka seorang rojul mencela: ''Engkau nabi tidak adil''. Nabi Menjawab: ''Akan muncul kelunturan kaum ini mereka keluar dari agama''
[Hadist Shohih Bukhori No 4667 Kitabu Tafsir Qur'an]

....Aisyah menghabari, sesungguhnya Rosululloh SAW bersabda: ''Barangsiapa beramal suatu amalan yang tidak ada perkaraku atas amal itu maka amalan itu ditolak''
[Hadist shohih Bukhori No. 18-(1718) Kitabul Hudud]


Tuduhan bahwa LDII SESAT merupakan tuduhan yang keji salah alamat dari segelintir pihak yang tidak senang dengan ldii,Maaf penjelasan berikut dalam konteks pembinaan intern dan tabayyun kepada sesama orang islam/Muslim yang sering membuat berita miring dan mengatakan sesat terhadap ldii. Adapun ada non Muslim/pemeluk agama lain yang membaca tulisan kami, kami menghormati(tasamuh) dan menghargai keyakinan agama/keyakinan/kepercayaan anda, silahkan apa yang anda yakin diamalkan dan ditetapi sesuai agama dan kepercayaannya.

LDII bersaksi sepenuh hati , jiwa dan raga bahwa tiada tuhan selain Alloh SWT , bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan dan Rosul Alloh terakhir yang diutus dimuka bumi ini (LDII mengimani pula rosul-rosul lain sebelum nabi Muhammad SAW), juga mengimani/ mempercayai / malaikat-malaikatnya Alloh , Mengimani akan terjadinya hari akhir/hari pembalasan/hari kiamat, mengimani Qada dan Qadar yang telah Alloh tulis di lauhill mahfudz, serta mengimani dan hanya berpedoman kepada kitabillah Al- Quranul Karim dan shunnah Rosululloh SAW dalam AL-Hadist.dan LDII bukanlah agama yang sesat


Kesempurnaan hanya milik Alloh SWT. Mohon maaf bila ada kalimat yang kurang berkenan dan kesalahan karena keterbatasan penulis.

Sekian, bila ada tambahan dan masukan positif tentang LDII dari pembaca silahkan tuliskan di kolom komentar.


Related Posts

Dibencinya Ibadah berlebih-lebihan
4/ 5
Oleh