Senin, 20 November 2017

LDII Bukan Aliran Sesat

Sebelum kami lanjutkan artikel ini, mohon difahami bahwa tulisan ini dimaksudkan dalam konteks pembinaan dan pemantapan intern warga dan simpatisan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) . Diharapkan juga sebagai tabayyun dan hak jawab atas berita miring di berbagai media khususnya di dunia maya/internet yang mengatakan bahwa LDII adalah "aliran sesat".

Tuduhan LDII sesat/Kesesatan LDII merupakan tuduhan keji salah alamat dari segelintir pihak yang tidak senang kepada LDII. Mereka niata banget ya padahal notabene mereka adalah saudara kita sebangsa setanah air lho dan anehnya lagi mereka adalah sesama muslim/orang islam yang sudah sama-sama tahu bagaimana hukumnya menuduh orang lain dan bagaimana bila ternyata tuduhan tersebut tidak benar maka tuduhan tersebut akan kembali kepadanya?, sungguh aneh ya..

Sebenernya kami berterima kasih kepada mereka yang telah memberitakan LDII walaupun isinya berupa berita miring, Fitnahan dan tuduhan keji, Justru ternyata malah menjadi media promosi gratis buat LDII baik di media offline maupun online.LDII mtidak melakukan amalan yang jelek, dan juga mempunyai ciri khas dalam beribadah.

Makin difitnah, makin dicemarkan nama baiknya, dituduh macem-macem, ehh malah bikin orang penasaran dan malah ikut ngaji di LDII dan berbalik mendukung LDII, malah betah di LDII karena setelah mengikuti kegiatannya jadi mengerti apa dan bagaimna sebenarnya LDII dan kenyataanya tidak seperti yang diceritakan dalam pemberitaan miring selam ini misalnya LDII diisyukan suka tukar menukar pasangan, LDII diisukan mengepel bekas sholat selain warga LDII, LDII diisukan kalau salaman dicuci lagi tangannya, LDII difitnah akan membunuh orang yang keluar dari LDII, dan lain-lain isu-isu menyesatkan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Padahal kenyataannya tidak kan?


Agar dalam beribadah bisa betul-betul mantap tidak ngambang, kita tentu perlu sebuah keyakinan, keyakinan bahwa yang kita amalkan dalam beribadah saat ini sudah sesuai dengan tuntunan Alloh SWT dan Rosulnya yang akan membawa kita masuk kedalam surga.

Jadi Darimana kita tahu bahwa kita sudah di rel/jalur yang benar? tentu tinggal buka, gali, pelajari dan kaji pedoman kita kitabillah dan sunnati Nabiyyihi. Jadi tidak benar steatment bahwa LDII sok suci, merasa yang paling benar sendiri, seolah-olah surga miliknya sendiri, emangnya surga punya mbahnya, dsb..dst.

Anda sepakat kan bahwa Al-Quran dan Al-Hadist pedoman ibadah kita. Semua ritual ibadah sudah diatur kok disitu, tinggal mencocokan saja, Mau bab apa saja ada, sampai bab cara beretika pun ada, cara berpakaian muslim laki-laki yang tidak boleh menutupi mata kaki dan bagaimana wajibnya berkerudung bagi muslimah, sampai cara memakai alas kaki pun dijelaskan.

Nah, Bagaimana kita bisa tau isi Al-Quran dan Al-Hadist kalau kita tidak membuka, membaca, mengkaji, menggali dan mempelajarinya? Jangan-Jangan Al-Quran juga jarang dibuka, hadist sampulnya saja belum tau bagaimana tampangnya hadist Shohih Bukhori, Shohih Muslim, Sunan Nasai, Sunan Tirmidzi, Sunan Ibnu Majjah, Sunan Abu Daud, dsb.

Alloh lah yang membuat alam semesta beserta isi dan skenarionya, termasuk Alloh menciptakan surga dan neraka, maka Alloh pula lah yang menentukan aturan-aturan agar bisa menjadi penghuni surganya. Alloh yang menciptakan Nabi Adam, Mengusirnya kedunia kemudian membuat aturan agar Nabi Adam dan keturunannya kembali masuk surga.

Ibarat kita sedang menuju sebuah perjalanan , Misalnya mau ke jawa timur dari Bandung Naik kereta. Jawa Timur adalah "tujuan perjalanan" dan "kereta" adalah "transportasi yang digunakan untuk menuju tujuan", Nah, tentunya untuk mencapai tujuan Jawa Timur maka kereta tersebut harus di rel yang benar menuju ke Jawa Timur. Didalam kereta ,Kita kan terikat aturan-aturan agar tidak diturunkan di tengah jalan diantaranya kita harus punya tiket resmi, kita juga harus tunduk aturan didalam kereta tidak boleh semaunya.

Apalagi urusan agama yang taruhannya natara suraga dan neraka. Tentu ada alat transportasinya dan di jalur rel yang sesuai tuntunan Alloh dan Rosul-Nya dan kita tunduk pada aturan-aturan agama, supaya kita bisa sampai ketujuan yakni surga Alloh SWT dan selamat dari Neraka Alloh SWT, Dulu awal islam masuk ke jazirah Arab, cukup dengan membaca kalimat syahadat, sudah dijamin masuk surga. Namun setelah itu Rosul mendapatkan wahyu untuk menyampaikan aturan-aturan yang harus ditaati tidak cukup membaca syahadat saja tapi ya harus sholat, puasa, zakat, dan haji bagi yang mampu dan lain-lain aturan yang tercakup dalam Al-Quran dan Al-Hadist

Related Posts

LDII Bukan Aliran Sesat
4/ 5
Oleh